Wednesday, 23 March 2016

Unknown

EKONOMETRIKA

http://ilmu700.blogspot.co.id/ekonometrika berkaitan dengan pengukuran hubungan ekonomi. Kata ekonometrika dibentuk dari dua kata asli yunani yang apabila diterjemahkan ke dalam kata inggris menjadi “economy” dan “measur”. Ekonometrika merupakan kombinasi dari teori ekonomi (economics theori), ekonomi matematika (mathematical economics), dan statistika (statistic)

Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai suatu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan secara bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-metode penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian ekonometrika dapat di pandang sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai marginal) dan menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal ini merupakan suatu bentuk khusus dari analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi umum dirumuskan dalam bentuk-bentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan pengukuran empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari hubungan-hubungan teori ekonomi, kemudian kita menyatakan hubungan tersebut dalam bentuk matematik (merumuskan dalam model matematik) agar hubungan itu dapat di ukur, lalu kita gunakan metode khusus, yang disebut sebagai metode ekonometrika, agar memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien dari hubungan ekonomi tersebut.

            
Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama dikembangkan sejak abad ke 18. Vilfredo pareto (paris, 15 juli 1848 – jenawa, 19 Agustus 1923) berkontribusi dalam menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan individu melalui pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi. Selain pareto, marie esprit- leon walras dari prancis pada abad ke-18 mengembangkan teori keseimbangan umum yang menjelaskan mengenai aliran barang dan jasa dalam perekonomian.
Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu cabang sendiri dari ilmu ekonomi. Jan tinbergen dari belanda, yang kini namanya di abadikan sebagai salah satu institusi akademik besar di Eropa (tinbergen institut), merupakan salah satu tokoh utamayang mengembangkan ilmu ini.
Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga banyak jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti Econometrica, jurnal of econometric, jurnal of applied econometric, dan jurnal of the operanational reseach. Penggunaan ekonometrik telah sedemikian luas sehingga hampir semua jurnal, testis, disertai, dan bahkan skripsi dalam ilmu ekonomi memakai ekonometrika sebagai salah satu alat yang di gunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometrika terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakuakan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi, dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrik juga sudah banyak di pakai di berbagai bidang ekonomi yang lain juga bisnis dan manajemen, seperti mikro ekonomi, marketing, dan finance.
Di Indonesia, peranan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga atau universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometrik di Indonesia adalah profesor insukindro dari universitas gajah mada terutama berkat penerapan ekonometrika untuk ekonomi moneter dan Dr. Ari kuncoro dari universitas indonesia karena pekerjaan di bidang mikro ekonometri.
  • Jantinbergen dan ragnar anton kittil frisch mendapat hadiah nobel ekonomi tahun 1969 (tahun pertama hadiah nobel ekonomi di berikan) karena mengembangkan dan menerapakan model diamik untuk analisis ekonomi>
  • Lawrence robet klein, profesor ekonomi di universitas of pennsylvania, mendapat nobel tahun 1980 berkat pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui komputer.
  • Trygive magnus haavelmo di hadiahi pada tahun 1989. Kontribusi utamanya pada artikel yang ia tulis tahun 1994 di jurnal econometrica yang berjudul “the probability approach to ekonometrics”.
  • Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagai penghargaan untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya dibidang ekonomi mikro. McFadden mendirikan laboratorium ekonometri di university of California, Berkeley, Amerika Serikat.
  • Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun 2003 karena kontribusi mereka pada pengembangan analisis runtun waktu. Engel menjadi pionir metode autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan granger atas metode kointegrasi.
Secara sederhana, ekonometrika berate pengukuran indicator ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep-konsep ekonomi seperti produk domestic bruto (PDB), pengangguran, inflasi, impor, dan ekspor sangatlah penting, namun ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas, sebagaimana yang dapat kita tangkap dari definisi-definisi berikut :
Ekonometrika dapat didefinisikan sebagi ilmu sosial dimana perangkat teori ekonomi, matematika, dan statistik inferensial diterapkan dalam menganalisi fenomena ekonomi.
Ekonometrika, sebagai hasil dari tinjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, menckup aplikasi statistika matematik atas data ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang disusun. Berdasarkan matematika ekonomi serta memperoleh hasil berupa angka-angka.
Intriligator (1978:3) mendefinisikan ekonometrik sebagai berikut: “econometric is the branch of economic concerned with the empirical estimation of economic relationship.
Atas dasar definisi tersebut diatas, ada 2 hal yang dapat dengan jelas dinyatakan berkaitan dengan ekonometri. Pertama, ekonometri adalah bagian dari ilmu ekonomi. Sebagaimana dari ilmu ekonomi, ekonometri dipakai untuk menopang perkembangan ilmu ekonomi itu sendiri. Kedua, tugas khusus ekonometri sebagai bagian dari ilmu ekonomi adalah mengestimasi nisbah ekonomi secara empiris.
Secara harfiah, ekonometri dapat diartikan sebagai ”ukuran-ukuran ekonomi”. Sementaraitu, menurut pengertian yang global ekonometrika dapat didefinisikan sebagai: suatu ilmu yang mempelajari ilmu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi dalam artian secara umum.
Pada umumnya, kajian ekonometri hanya meliputi aplikasi matematika statistic dengan menggunakan data ekonomi untuk mengaalisis modal-modal ekonometri saja. Akan tetapi, dalam pengembangannya teori ini tidak hanya dapat digunakan untuk analisis model-model ekonomi, tetapi juga dapat digunakan untuk menganalisis berbagai fenomena social lainnya.
Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variable ekonomi dalam bentuk matematis. Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi dalam dunia nyata.
Teori-teori tersebut harus diuji dengan data yang empiris dari dunia nyata. Jika data empiris membenarkan hubungan yang dimaksudkan oleh teori, maka teori tersebut dapat diterima. Kalau tidak, maka harus ditolak. Ruang lingkup ekonometrika jauh lebih luas sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri dalam berbagai definisi mereka yaitu sebagai berikut :
  • Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai ilmu social yang menerapkan teori ekonomi, matematik, dan statistika inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi (Arthur S. Goldberger, econometric theory 1964, halaman 1).
  • Ilmu ekonometri, merupakan hasil suatu pandangan tertentu mengenai pandangan ilmu ekonomi yang meliputi penerapan statistic matematik data ekonomi untuk memberikan dukungan empiris terhadap model-model yang digabungkan dengan ekonomi matematik serta memperoleh hasil-hasil numeric (Gerhard tintner, methodology of mathematical economic and econometric, 1968, halaman 74).
  • Ilmu ekonometri juga didefinisikan sebagai suatu analisis kuantitatif fenomena ekonomi nyata berdasarkan perkembangan teori dan pengamatan yang dikaitkan dengan metode-metode inferensi yang sesuai (Samuel san, Koopmans, dan Stone, econometrica vol 22, april 1954, halaman 141-146)
  • Ilmu ekonometri adalah cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan penaksiran empiris dari hubungan-hubungan ekonomi. Kata “metric” dalam ekonometrik berarti “ukuran” ; dan ilmu ekonometri pada dasarnya berkaitan dengan hubungan-hubungan ekonomi ( Michael D. intriligator, econometric models, techniques and applications, 1980, halaman 2).
  • Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistic terhadap konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu ekonomi matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen, econometric 1951).
  • Tugas utama teori ekonomi adalah menjembatani hubungan-hubungan pasti teori ekonomi dan hubungan-hubungan gangguan kenyataan ekonomi (A.S golberger, econometric theory, 1964, halaman 2).
  • Menurut Van Tinbergen, “ekonometri adalalah suatu cabang ilmu yang menerapkan kombinasi ilmu ekonomi matematik dan statistic matematik”. Ekonometri seolah-olah merupakan suatu perbatasan kedua cabang ilmu dengan kelebihan dan kekurangannya.”kelebihan”, karena kombinasi baru itu sering kali membuka perspektif-perspektif baru.”kekurangan’, karena membutuhkan keahlian khusus dalam dua bidang ilmu yang bias menghabiskan banyak waktu untuk mempelajarinya “ [ecomometrics 1953, (second impression, halam 3)].
Nama ” Ekonometri ” diperkenalkan pada tahun 1926 oleh seorang pakar ekonomi dan statistik bangsa Norwegia, Ragnar Frisch. Ekonometri pada mulanya merupakan model “Biometri” yang mucul pada akhir abad ke -19, yaitu bidang ilmu biologi yang memanfaatkan penggunaan metode – metode statistik.
Berdasarkan hubungan – hubungan teori ekonomi prosedur atau tahapan ekonometri meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
  • Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara berbagai variabel ekonomi seperti yang terangkan oleh teori ekonomi (spesifikasi).
  • Merancang metode dan prosedur berdasarkan teori statistik, untuk mendapatkan sampel yang mewakili dunia nyata.
  • Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter hubungan – hubungan yang di lukiskan pada langka pertama(penaksiran)
  • Menyusun metode (statistik) untuk keprluan pengujian validitas teori, dengan menggunakan perameter yang telah di dapat pada langka ketiga (verifikasi)
  • Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun implikasi kebijakan berdasarkan parameter – parameter yang telah di taksir ( aplikasi/penerapan)
Kadang – kadang di perdebatkan mengapa harus mulai dari teori – teori ekonomi abstrak yang tidak pernah di uji dengan realitas kehidupan ekonomi. Bagaimanapun juga, teori – teori ekonomi di rumuskan berdasakan prinsip – prinsip berfungsinya sistem ekonomi dan penerpan prosedur deduktif.

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Model regresi linier yang sederhana , yaitu hubungan antara dua buah variabel yang dinyatakan dalam suatu bentuk fungsi linier.

5.1 Hubungan Stokastik dan Nir-stokastik
Hubungan stokastik adalah jika nilai X tertentu terdapat distribusi probabilitas menyeluruh dari nilai Y. Sedangkan disebut nir-stokastik jika setiap nilai variabel bebas (X) terdapat satu nilai variabel terikat (Y)

5.2 Model Regresi Linier Sederhana
Hubungan atau persamaan dalam teori ekonomi biasanya mempunyai spesifikasi hubungan yang pasti diantara variabel-variabel. Bentuk paling sederhana dari hubungan stokastik antara dua variable X dan Y disebut model regresi linier

Yi  = α  +  βX i  +  U i      (I = 1,…., n)

Keterangan :
Y     = variabel terikat (dependent variable)
X     = variabel bebas (independent variable) atau variabel penjelas (explanatory variable)
U     = variabel gangguan stokastik (stochastic disturbance),
α dan β    = parameter-parameter regresi

Sifat stotastik ini berarti setiap nilai X dan Y terdapat suatu distribusi probabilitas seluruh nilai Y, dengan kata lain, nilai Y tidak dapat diprediksikan secara pasti, karena ada faktor stokastik U yang memberi sifat random pada Y. Alasan penyisipan factor U tersebut adalah:
a.    karena kesalahan dalam persamaan
misalya, model Y  = α  +  βX  +  U; Y menunjukkan pengeluaran konsumsi dan X adalah penghasilan siap pakai, model ini menyatakan pengeluaran konsumsi tergantung sepenuhnya pada penghasilan siap pakai. Dalam kenyataan, ada berbagai factor lain, seperti komposisi dan jumlah keluarga, variasi umur, selera dan kebiasaan yang dapat mempengaruhi konsumsi keluarga, tetapi faktor-faktor tersebut diabaikan dalam model persamaan. Dengan demikian, tidak dapar diperkirakan hubungan tersebut sebagai hubungan yang pasti, kecuali kalau faktor-faktor yang lain tersebut diasumsikan tetap konstan. Penyisipan faktor U dalam persamaan akan mewakili himpunan pengaruh dari seluruh variabel yang diabaikan.
b.    karena kesalahan dalam pengukuran (kesalahan dalam variabel)
faktor U dapat mewakili kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, baik dalam pencatatan, pengumpulan maupun dalam pengolahan data X dan Y.
c.    karena ketidaksempurnaan spesifikasi bentuk matematis model
sebenarnya ada beberapa persamaan yang sesungguhya ada dalam model, tetapi tidak dimasukkan karena fenomena ekonomi jauh lebih kompleks jika dimasukkan pada persamaan tunggal. Faktor U dapat menampug kesalahan ketidaksempurnaan spesifikasi bentuk model atau kesalahan yang berkaitan dengan jumlah persamaan model.
d.    karena agregasi
seringkali data yang digunakan adalah data agregat, seperti konsumsi dan penghasilan agregat yang diperoleh dengan menjumlahkan besaran-besaran individual yang memiliki perilaku tidak sama dengan perilaku besaran agregat. Agregasi data dapat menimbulkan kesalahan dalam hubungan antarvariabel. Agregasi itu berupa: agregasi runrun waktu, agregasi spasial, agregasi silang waktu dan sebagainya. Dalam model persamaan, variabel penjelas dimasukkan kedalam model sebagai variabel terpisah, dan sisanya sebagai variable gangguan random. Penyisipan uuntuk memasukkan variabel yang berpengaruh namun sukar dipisahkan.

Untuk melakukan spesifikasi model, harus diperhatikan 3 hal berikut:
1.    bentuk matematis hubungan antara variabel dalam model
2.    Distribusi probabilitas faktor gangguan, dan
3.    hakikat nilai-nilai variabel penjelas/bebas

Untuk sebuah model regresi linier seerhana, spesifikasi ini dikelompokkan menjadi 5 asumsi dasar atau disebut “Asumsi-asumsi Model Regresi Linier klasik”
1.    Ui adalahvariabel random riil dan memiliki distribusi normal
2.    nilai rerata dari Ui setiap periode tertentu adalah nol
3.    varian dari Ui adalah konstan setiap perode (homoskedastisitas)
E[Ui] = σ2    (σ2 adalah kosntan)
4.    factor gangguan dari pengamatan yang berbeda-beda (Ui. Uj) tidak tergantung (independent) disebut asumsi nir-otokorelasi
E[Ui, Uj] = 0     (I ≠ j)
5.    variable-variabel penjelas adalag variable nir-stokastik dan diukur tanpa kesalahan; Ui tidak tergantung pada variable penjelas.
E[Ui, Uj] = Xi E[Uj] = 0,     untuk seluruh I,j = 1, …., n

Pengaruh asusi pertama sampai ketiga terhadap probabilitas dari variable terikat Y adalah sebagai  berikut:
a.    dalam persamaan Yi  = α  +  βXi  +  Ui ; Yi merupakan fungsi dari Ui karena  Ui diasumsikan berdistribusi normal, makan Yi berdistribusi noral
b.    Yi  = α  +  βXi +  Ui;    jadi : E[Yi]  =E[α  +  βXi  +  Ui]
          = α  +  βXi          {karena E[Ui] = 0}
Oleh karena itu rerata dari Yi atau E[Yi] ditentukan oleh (α  +  βXi)

c.    Variabel (Yi)    = E[Yi – Ӯ]2 = E[Yi – E[yi]]2
            = E [α  +  βXi  +  Ui – ( α  +  βXi )]2
            = E[Ui]2
            = σ2     karena E[Ui]2 = σ2
         Jadi varian Yi = σ2.

Dengan demikian, asumsi pertama dan ketika menyatakan bahwa variable Yi adalah variable berdisribusi normal dengan rerata (α  +  βXi) dan varian σ2 atau secara simbolis:

Yi – N (α  +  βXi, σ2)

5.3 Penaksiran Parameter-paraeter Regresi
Yang dimaksud penaksiran α dan β dengan metode kuadrat terkecil (OLS = Ordinary Least Squares) atau kuadrat terkecil klasik (CLS = Classical Least Squares) adalah menemukan nilai-nilai taksiran â dan β yang meminimukan jumlah kuadrat residu: Ʃei2.
Dari garis regresi sampel Y = â + βxi + ei; diperoleh:

Ei = Yi – (â + βxi) dan

  =

Penaksiran suatu fungsi yang intercept-nya nol.
Jika ingin diestimasi garis Y  = α  +  βX  +  U dengan syarat α = 0 dapat dipakai metode Lagrange.
Tujuan: meminimumkan:

  =

Dengan syarat α = 0
Fungsi gabungannya menjadi: Z = Ʃ(Yi – α – βXi)² - Ωα, dimana Ω adalah “pengganda Lagrange”

Pentingnya sifat BLU
a.    Linier
sifat ini dibutuhkan untuk memudahkan perhitungan dalam penaksiran
b.    Unbiasedness
bila jumlah sampel sangat besar,penaksir parameter diperoleh dari sampel besar kira-kira lebih mendekati nilai parameter sebenarnya, jika sendirian, sifat ini tidak begitu berguna.
c.    Best
sifat varian terkecil secara sendirian tidak dibutuhkan, karena suatu taksiran memiliki varian nol, namun memiliki penyimpanan yang besar. Sifat varian minimum dibutuhkan bila dikombinasikan dengan sifat tidak bias. Pentingnya sifat ini kelihatan bila diterapkan dalam uji signifikansi baku terhadap α dan β, serta membuat interval keyakinan taksiran-taksirannya.

Penaksir linier kuadrat terkecil (Ordinary Least Square) yang memenuhi persyaratan seluruh asumsi klasik dinamakan penaksir yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)yang merupakan teorema Gauss-Markov.

5.5 Penaksir Maximum Likelihood (Maximum Likelihood Estimator)
Dari hasil penurunan 5.3 dan 5.4 diperoleh:
a.    Untuk membuktikan sifat BLU penaksir kuadrat terkecil, tidak semua asumsi klasik digunakan
b.    Untuk membuktikan sifat-sifat BLU tidak perlu dibuat asumsi bentuk spesifik dari distribusi factor-faktor gangguan. Kenyataannya asumsi normalitas dari U tidak diperlukan untuk membuktikan α dan β sebagai BLUE.

Apabila asumsi distribusi normal variable pengganggu, ui, bersama-sama dengan asumsi lainnya digunakan untuk medapatkan α dan β, timbul pertanyaan apakah α dan β ini sama dengan α dan β? Selain itu, apakah α dan β memiliki sifat BLU?
Dengan asumsi distribusi normal dari ui, penaksir “maximum likelihood” dari parameter-parameter dapat diperoleh. Penaksir “maximum likelihood” parameter suatu populasi adalah nilai-nilai parameter yang paling sering menurunkan sampel ditangan. Untuk mendapatkan penaksir-penaksir ini, pertama harus ditentukan suatu “fungsi likelihood” pengamatan-pengamatan dalam sampel, kemudian fungsi ini dimaksimumkan terhadap parameter-parameter yang tak diketahui.

5.6 Distribusi Sampel Penaksir Kuadrat Terkecil
Sifat-sifat α dan β yang berdistribusi normal adalah:
1.    α dan β adalah penaksir-penaksir yang tidak bias, yaitu rerata masing-masing sama dengan nilai α dan β yang sebenarnya
2.    varian dari setiap penaksir, diketahui.

Secara ringkas, dinyatakan sebagai berikut:
α – N [α, σ² (  +   )]

Β – N [ β,   ]

Karena varian parameter-parameter berhubungan langsung dengan varian-varian factor gangguan, maka yang harus diperhatikan dengan seksama adalah:
a.    semakin besar nilai σ², maka semakin besar pula varian α dan β.
b.    Ʃxi² adalah penyebut pada rumus varian kedua penaksir tersebut
c.     varian α adalah terkecil bila X = 0 atau mendekati nol

5.7 interval keyakinan dan uji hipotesis
Penyusunan interval keyakinan (Confidence intervals) penting untuk memperoleh ketepatan α dan β.

5.8 Goodness  of Fit (R²)
Garis regresi sebagai suatu keseluruhan dan diuji kebenaran letak taksirannya. Istilah ini juga dikenal sebagai “koefisien Determinasi” dengan symbol R².
R² =
R² mengukur proporsi variasi variable terikat yang dijelaskan oleh variable-variabel bebasnya. Nilai R² tergantung jumlah kuadrat factor residu

5.9. Pelaporan Hasil-Hasil Analisis Regresi
    Hasil-hasil analisis regresi di atas dilaporkan dalam bentuk (Format) yang konvensional. Sebenarnya tidak cukup bila hasil taksiran α dan β yang dilaporkan. Dalam praktek, koefisien –koefisien regresi bersama-sama dengan kebiasaan menyajikan persamaan hasil taksiran dengan menempatkan kesalahan standar, dalam kurung di bawah masing-masing nilai parameter. Kemudian melengkapinya dengan pencantuman nilai R² disebelah kanan persamaan regresi tersebut.

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :