Wednesday 17 February 2016

Unknown

PENGERTIAN DAN MANFAAT AKUNTANSI BIAYA



ilmu700.blogspot.om


1.      Pengertian, tujuan dan manfaat Akuntansi Biaya

A.    Pengertian akuntansi biaya
Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan serta penyajian atas biaya pembuatan (produksi) dan penjualan produk atau jasa dengan menggunakan cara tertentu serta penafsirannya. Akuntansi Biaya ini bisa dipergunakan dalam pemenuhan kebutuhan pihak eksternal (investor atau kreditor) dan pihak internal (manajemen) perusahaan. Informasi biaya untuk internal perusahaan biasanya disajikan menyesuaikan dengan kebutuhan manajemen, sedangkan yang disajikan untuk pihak eksternal berbentuk Laporan Laba-Rugi dan Neraca Perusahaan. Khusus manajemen perusahaan, informasi biaya ini begitu penting dan sangat membantu mereka dalam pengambilan sebuah keputusan dalam operasional perusahaan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
B.     Tujuan
Akuntansi Biaya adalah untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada Manajemen perusahaan, sehingga mereka dapat mengelola perusahaan atau divisi secara efektif.

Tujuan utama lain dari akuntasi biaya :
1)       Perencanaan serta pengendalian biaya. Manajemen menyusun estimasi pendapatan dan biaya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. dasar yang dipergunakan untuk estimasi biaya tersebut adalah data historis, namun fakor lain yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap biaya juga dipertimbangkan.
2)       Untuk Menentukan harga pokok dari suatu produk ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan dengan tepat serta teliti serta meringkas semua biaya produksi atau penyerahan jasa. Biaya yang disajikan merupakan biaya historis perusahaan. Akuntansi Biaya umumnya  dalam penentuan harga pokok produknya ditujukan guna memenuhi kebutuhan dari manajemen puncak dan pihak eksternal
3)       Pengambilan Keputusan Manajemen, keputusan khusus ini menyangkut masa mendatang. Maka informasi akuntansi yang relevan dengan pengambilan suatu keputusan khusus selalu berhubungan dgn informasi yang akan datang.
4)       Menetapkan metode perhitungan biaya yg kemungkinan untuk perbaikan kualitas pengendalian aktivitas operasi dan pengurangan biaya perusahaan.
5)       Membuat anggaran operasi perusahaan serta menilai dan memprediksi anggaran untuk tahun-tahun yg akan datang.
6)       Mengelola serta memilih metode-metode apa saja yang dapat menguntungkan perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
C.    Manfaat
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. Sebagai perencanaan mengenai biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok produk, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
1.      Hubungan antara Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya bisa dilihat sebagai persimpangan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Informasi akuntansi biaya (cost accounting) membahas akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dengan menyediakan informasi biaya dari produk untuk (1) pihak eksternal (pemegang saham, kreditor, dan berbagai pihak lain yang terkait) untuk keputusan investasi dan kredit serta (2) para manajer internal untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan pengevaluasian kinerja. Informasi biaya produk dikembangkan sesuai dengan tujuan GAAP untuk pelaporan keuangan. Karena itu, biaya produk adalah jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pabrik untuk membuat satu unit produk.
Dengan makin berkembangnya perusahaan dan berada di berbagai lokasi yang berbeda, akuntansi keuangan menjadi kurang tepat untuk memuaskan kebutuhan informasi manajemen. Unruk menyiapkan rencana, mengevaluasi kinerja, dan membuat berbagai keputusan rumit, manajemen memerlukan informasi yang akan datang daripada hanya data yang sifatnya lampau (historis) dari laporan keuangan. Biaya hulu (upstream cost) ; riset, pengembangan, dan desain produk. Biaya hilir (downstream costs) ; pemasaran, pendistribusian, dan layanan pelanggan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih besar dari jumlah biaya.
2.      Peranan Kontroler dalam Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Dalam perusahaan yang cukup besar, manajemen tidak dapat mengawasi secara langsung kegiatan perusahaannya. Untuk itu manajemen dalam melaksanakan tugas sehari-harinya diperlukan adanya informasi-informasi, baik informasi yang menyangkut data financial maupun data non financial. Adapun informasi-informasi tersebut tidak dapat secara langsung diterapkan oleh pimpinan. Agar informasi tersebut dapat diterapkan dalam operasi perusahaan di masa yang akan datang, maka diperlukan orang yang benar-benar mengerti tentang keadaan perusahaan, cakap, mempunyai pengetahuan dan pandangan yang luas yang disebut Controller.
Controller pada hakekatnya adalah suatu bagian yang mempunyai peranandan tugas untuk membantu pimpinan dalam mengelola dan menyampaikaninformasi berupa data ekonomi khususnya data-data keuangan sebagai dasar untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan, bertanggung jawab terhadap terlaksananya pengendalian intern yang baik dan terarah serta memberikan nasehat kepada manajemen di bidang pelaporan, perencanaan, dan pengendalian perusahaan.
3.      Interaksi Akuntan Biaya dengan pihak lain dalam perusahaan
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut. Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif. Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

4.      Penerapan Akuntansi Biaya pada lingkungan ekonomi modern

Akuntansi biaya kontemporer dikembangkan untuk membantu manajemen dalam meraih daya saing.

• Komponen biaya produksi
Lingkungan operasi kontemporer menekankan pada otomasi yang mengakibatkan pergeseran dari labor intensive ke capital intensive

• Perhitungan harga pokok produk berbasis akivitas
Akuntansi biaya kontemporer harus mampu memberikan informasi biaya yang akurat mengenai suatu objek biaya untuk mendukung pengambilan keputusan. Perubahan mendasar pada akuntansi biaya kontemporer adalah menfokuskan pada aktivitas atau proses, bukan pada fungsi produksi atau unit dalam organisasi. Aktivitas ditentukan dengan menganalisis proses bisnis atau rantai nilai. Logika perhitungan harga pokok produk berbasis aktivitas adalah untuk menghasilkan produk diperlukan aktivitas, untuk melaksanakan aktivitas diperlukan sumber daya dan setiap sumber daya memiliki biaya.

• Perhitungan harga pokok keizen
Kaizen costing dirancang untuk menjamin perbaikan berkelanjutan. Konsep dasar Kaizen costing adalah pada pengurangan biaya. Kaizen costing menetapkan target pengurangan biaya yang harus dicapai, bukan target biaya yang yang harus dicapai sebagaimana dalam akuntansi biaya tradisional.


















BAB 2

KONSEP BIAYA
Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan, ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan,  pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau asset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang”.  Sering kali istilah , istilah biaya ( cost ) digunakan sebagai sinonim dari beban expanse . tetapi beban dapat di definisikan seabagi arus keluar yang terukur dari barang atau jasa yang kemudian di tandingkan dengan pendapatan untuk mendapatkan laba atau sebagai penurunan aset bersih.
Akuntan yang terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan juga harus bekerja dengan biaya masa depan , biaya penggantian , biaya diferensiasi, biaya opurtunis. Dimana tidak satupun dari biaya-biaya tersebut yang di catat dan dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.

1.      Pengertian dan Tujuan Biaya
Sistem manajemen biaya merupakan seperangkat metode formal yang dikembangkan untuk merencanakan dan mengendalikan biaya organisasi yang menghasilkan aktivitas-aktivitas terkait strategi, sasaran, dan tujuan dari organisasi tersebut. Sistem ini telah dirancang untuk mengomunikasikan semua fungsi rantai nilai mengenai biaya produk, keuntungan produk, biaya manajemen, penerapan strategi, dan kinerja manajemen. Konsep-konsep dan istilah-istilah biaya telah dikembangkan untuk memfasilitasi proses komunikasi ini.
Akuntan mendefinisikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam jumlah uang yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Biaya aktual adalah biaya yang sudah, yang dibedakan dari biaya yang akan di anggarkan, yang merupakan biaya yang diprediksi.
2.      Terminologi Biaya dan Objek Biaya
Objek biaya adalah segala sesuatu yang diinginkan oleh manajemen untuk mengumpulkan atau mengakumulasikan biaya. Operasi produksi dan lini produk merupakan objek biaya umum.
Sistem akuntasi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, dan aktivitas yang diukur biayanya dan dibebankan.
3.      Penggolongan Biaya
Dalam akuntansi dikenal konsep Different Cost for Different Purpose,maka biaya dapat digolongkan:

a.Menurut Objek Pengeluaran
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran untuk:
1)membeli bahan baku yang disebut biaya bahan baku (BBB);
2)membayar tenaga kerja yang disebut biaya tenaga kerja (BTK); dan
3)membayar biaya-biaya lain yang terjadi dipabrik yang disebut biaya overhead pabrik (BOP)

b.Menurut Fungsi Pokok dan Penjualan
Berdasarkan fungsi pokok dan penjualan,yaitu:
1)Biaya produksi:biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Contoh: biaya bahan baku (BBB)
2)Biaya administrasi dan umum:biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan pengaturan atau pengordinasian kegiatan produksi.
3)Biaya Penjualan dan pemasaran:biaya yang terjadi sehubungannya dengan kegiatan penjualan/pemasaran. Contoh: biaya gaji bagian pemasaran.

c.Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
1)Biaya produksi langsung:biaya yang terjadi,penyebab satu-satunyaadalah karena adanya sesuatu yang dibiayai,biaya ini langsung diperhitungkan kepokok produksi.
2)Biaya produksi tak langsung:biaya selain BB langsung dan BTKL, yang terjadi di pabrik.

d.Menurut Tingkah Laku Biaya terhadapPerubahan Volume Produksi
1)Biaya tetap/konstan:biaya yang jumlanhnya tetap pada bata-batas tertentu. Contoh:gaji untuk direktur produksi,biaya penyusutan mesin.
2)Biaya variabel:biaya yang jumlahnya akan berubah sebanding dengan [erubahan volume kegiatan. contoh:BBB,biaya lembur.
3)Biaya semi variabel:biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. contoh:biaya pemeriksaan produksi.

e.Menurut Waktu Manfaatnya
1)Pengeluaran modal:biaya yang dapat dinikmati atau yang masa manfaatnya lebih dari 1 periode akuntansi. contoh: biaya reparasi mesin.
2)Pengeluaran penghasilan:biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi(1 tahun) dimana biaya

4.    Sistem Akuntansi Biaya

Sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan laporan biaya.
Faktor yang mempengaruhi perancangan sistem akuntansi biaya adalah :
1. metode costing yang digunakan : full costing atau variable costing
2. sistem akuntansi biaya standar atau sistem akuntansi biaya historis
3. proses produksi : produksi berdasarkan pesanan atau produksi berdasar proses

informasi yang diperlukan manajemen dari sistem akuntansi biaya :
1. order produksi yang belum selesai
2. order produksi yang telah selesai
3. harga pokok produk jadi
4. harga pokok produk yang masih dalam proses pada saat tertentu
5. biaya menurut pusat biaya

5.      Klasifikasi Biaya
Untuk tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsinya. Hansen dan Mowen (2006) mengklasifikasikan biaya kedalam dua kategori fungsional utama, antara lain:

A.   Biaya produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang  atau penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
a)     Biaya bahan langsung, adalah bahan yang dapat di telusuri ke barang atau jasa yang diproduksi.
b)      Tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.
c)       Overhead, merupakan semua biaya yang tidak termasuk kedalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Kategori biaya overhead memuat berbagai item yang luas. Banyak input yang diperlukan dalam membuat sebuah produk ataupun jasa
B Biaya non produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan dan administrasi umum. Terdapat dua jenis biaya non produksi yang lazim digunakan, diantaranya:

a) Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan dalam memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa.
b)  Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi.

6.      Pengumpulan Biaya

Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi. Yakni, (a) produksi atas dasar pesanan dan (b) produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan menggunakan metode harga pokok pesanan. Sedangkan perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses.

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :